PERCOBAAN 1
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTABRATA
KECEBONG (Rana limnocaris) dan IKAN GUFI (Poecilia
reticulate)
A. Tujuan
1.
Mahasiswa dapat mengetahui sistem
peredaran darah pada kecebong (Rana
limnocaris).
2.
Mahasiswa dapat mengetahui sistem
peredaran darah pada ikan gufi (Poecilia
reticulate).
B. Dasar
Teori
Amfibia atau
amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang
(vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan.Amfibia
bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah.
Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah
tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian
berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di
daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.
ü Amfibia
mempunyai ciri-ciri:
1.
Tubuh diselubungi kulit yang berlendir.
2.
Merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm).
3.
Mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu
bilik.
4.
Mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang
terdapat di antara jari-jari kakinya dan berfungsi untuk melompat dan berenang.
5.
Matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membran niktitans yang sangat
berfungsi waktu menyelam.
6.
Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat
pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang
mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam.
7.
Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di
luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).
Pembuluh
nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari
jantung.Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa
darah menuju jantung.Lapisan terluar arteri disebut tunika adventitia yang
tersusun dari jaringan penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat tunika media
yang tersusun atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan terdalam adalah
tunika intima yang tersusun atas sel endothelial.Darah mengalir di dalam pada
lumen.
Beberapa
jenis pembuluh nadi (arteri) adalah:
1. Arteri pulmonaris
Pembuluh ini membawa darah yang telah
dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-paru.
2. Arteri sistemik
Arteri sistemik membawa darah
menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas
ditukarkan.
3. Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar
dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen.
4. Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi
terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler.
5. Pembuluh kapiler
Pembuluh ini bukan pembuluh nadi
sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang menjadi fungsi utama
sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan
cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan
sel-sel tubuh.Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran
cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh
kapiler sangat halus dan berdinding tipis.
Pembuluh
balik atau vena adala pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya
banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan
tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis.jika diraba,
denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang
pembuluhnya.Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan
adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung.Jika vena
terluka, darah tidak memancar tetapi merembes. Dari seluruh tubuh, pembuluh
darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena
cava.
Pembuluh
darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran
gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru.
Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua
pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis.
Pembuluh darah kapiler (dari bahasa Latin capillaris) ialah pembuluh darah
terkecil di tubuh, berdiameter 5-10 μm, yang menghubungkan arteriola dan
venula, dan memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta
nutrien dan zat kimia sampah antara darah dan jaringan di sekitarnya.
Darah
mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola, dan
kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya perfusi
jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah
ke jantung.Dinding kapiler adalah endotel selapis tipis sehingga gas dan
molekul seperti oksigen, air, protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya
dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik dan hidrostatik. Berudu atau kecebong
adalah tahap pra-dewasa (larva) dalam daur hidup amfibia. Berudu eksklusif
hidup di air dan berespirasi menggunakan insang, seperti ikan. Tahap akuatik
(hidup di perairan) inilah yang membuat amfibia memperoleh namanya (amphibia =
“hidup [pada tempat] berbeda-beda”).
Kebanyakan
berudu herbivora, memakan alga dan bagian-bagian tumbuhan.Beberapa spesies
merupakan omnivora (pemakan segala).
Sistem
peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran
darah ganda.Pada sistem peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali
dalam satu kali peredaran.Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-paru
kemudian kembali ke jantung.Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung
dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh.
Jantung
katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri)
dan sebuah ventrikel. Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang
mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium.
Darah
yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan organ-organ tubuh mengalir ke
sinus venosus menuju atrium kanan.Darah dari atrium kanan mengalir ke
ventrikel, kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru.Di
paru-paru, dilepaskan CO2 dan O 2 diikat.Dari paru-paru darah mengalir ke vena
pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri.Peredaran darah yang terjadi ini
merupakan peredaran darah kecil. Selanjutnya, dari atrium kiri darah mengalir ke
ventrikel.
Di
dalam ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung O2 dengan darah yang
mengandung CO2 , meskipun dalam jumlah yang sedikit.Dari ventrikel, darah
keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri
dan ke kanan.Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga arteri
pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke otak,
lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh, dan
arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru.
Darah
katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah mengandung air,
protein, darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit
(sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak memiliki
inti dan mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga
memiliki inti. Selain memiliki sistem peredaran darah, katak juga memilki
sistem peredaran limfatik. Sistem peredaran limfatik berperan penting dalam
pengambilan cairan tubuh ke dalam peredaran darah.
Arteri
adalah pembuluh dangan tekanan terbesar, sehingga memungkinkan untuk
menyalurkan darah sampai ke kapiler-kapiler. Kapiler memiliki tekanan paling
kecil, dan setelah keluar ke vena tekanannya lebih besar di banding kapiler.
Alat
peredaran darah ikan terdiri atas jantung dan sinus venosus. Jantung ikan
terdiri ata dua ruangan, atrium dan ventrikel dan terletak di belakang insang.
Sinus venosus adalah struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari
vena dan terbuka di ruang depan jantung. Diantara antrium dan ventrikel jantung
terdapat klep untuk menjaga agar aliran darah tetap searah.
Peredaran
darah ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah dari insang langsung
beredar ke seluruh tubuh kemudian masuk ke jantung. Jadi darah hanya beredar
sekali melalui jantung dengan rute dari jantung ke insang lalu ke seluruh tubuh
kemudian kembali ke jantung.
Sistem
sirkulasi adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 dari
perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-zat
nutrisi, garam-garam, hormon, dan anti bodi serta mengangkut CO2 dari dalam
usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya, keluar tubuh.
Organ-organ
: jantung, pembuluh nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik (vena), dan
kapiler-kapiler darah. Bahan yang diedarkan : darah (plasma darah dan
butir-butir darah)
Pembuluh
darah ikan terdiri dari:
a.
Arteri :darah bersih yang kaya akan O 2 .
Mempunyai
3 lapis dalam endoterium, subendoterium
b. Vena : Pembuluh darah balik yang
alirannya menuju jantung, mempunyai dinding yang tipis dan aliran yang besar
strukturnya. Terdiri dari 3 lapis umumnya kaya akan saringan elastis dinding
vena umumnya berkontraks aktif.
Peredaran
Darah Ikan ikan mempunyai sistem peredaran darah tunggal. Jantung terdiri atas
dua ruang yaitu serambi dan bilik. Jantung berisi darah yang miskin oksigen.
Darah yang berasal dari bilik jantung dipompa melalui aorta menuju insang.
Dalam
insang karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat oleh darah. Setelah
melewati insang, darah yang banyak mengandung oksigen dialirkan ke seluruh
tubuh.
Darah
Ikan, gambaran darah suatu organisme dapat digunakan untuk mengetahui kondisi
kesehatan yang sedang dialami oleh organisme tersebut. Penyimpangan fisiologis
ikan akan menyebabkan komponen-komponen darah juga mengalami perubahan.
Perubahan gambaran darah dan kimia darah, baik secara kualitatif maupun
kuantitatif, dapat menentukan kondisi kesehatannya.Hemoglobin merupakan protein
yang terdiri dari protoporfirin, globin dan besi yang bervalensi 2 (ferro).
Satu gram hemoglobin dapat mengikat sekitar 1,34 ml oksigen. Kadar hemoglobin
yang rendah dapat dijadikan sebagai petunjuk mengenai rendahnya kandungan
protein pakan, defisiensi vitamin atau ikan mendapat infeksi. Sedangkan kadar
tinggi menunjukkan bahwa ikan sedang berada dalam kondisi stress (Wells, 2005
dalam Kuswardani, 2006).
Hematokrit
merupakan persentase volume eritrosit (sel darah merah) dalam darah ikan. Hasil
pemeriksaan terhadap hematokrit dapat dijadikan sebagai salah satu patokan
untuk menentukan keadaan kesehatan ikan, nilai hematokrit kurang dari 22%
menunjukkan terjadinya anemia. Kadar hematokrit ini bervariasi tergantung pada
faktor nutrisi, umur ikan, jenis kelamin, ukuran tubuh dan masa pemijahan
(Kuswardani, 2006).
Eritrosit
(sel darah merah) merupakan sel yang paling banyak jumlahnya. Inti sel
eritrosit terletak sentral dengan sitoplasma dan akan terlihat jernih kebiruan
dengan pewarnaan Giemsa (Chinabut et al., 1991 dalam Mulyani, 2006). Pada ikan
teleost, jumlah normal eritrosit adalah 1,05×106 – 3,0×106 sel/mm3 (Robert,
1978 dalam Mulyani, 2006). Seperti halnya pada hematokrit, kadar eritrosit yang
rendah menunjukkan terjadinya anemia. Sedangkan kadar tinggi menandakan bahwa
ikan dalam keadaan stress (Wedemeyer dan Yasutake, 1977 dalam Purwanto, 2006).
Leukosit
(sel darah putih) mempunyai bentuk lonjong atau bulat, tidak berwarna, dan
jumlahnya tiap mm3 darah ikan berkisar 20.000-150.000 butir, serta merupakan
unit yang aktif dari sistem pertahanan (imun) tubuh. Sel-sel leukosit akan
ditranspor secara khusus ke daerah terinfeksi. Leukosit terdiri dari dua macam
sel yaitu sel granulosit (terdiri dari netrofil, eusinofil, dan basofil dan sel
agranulosit) dan sel granulosit (terdiri dari limfosit, trombosit, dan monosit)
(Purwanto, 2006).
Limfosit
memiliki peranan dalam respon imunitas dan monosit merupakan sel makrofag yang
berperan penting dalam memfagosit mikroorganisme patogen. Sedangkan trombosit
sangat berperan dalam proses pembekuan darah dan berfungsi untuk mencegah
kehilangan cairan tubuh pada kerusakan-kerusakan di permukaan (Nabib dan
Pasaribu, 1989 dalam Mulyani, 2006). Berbeda dengan ketiga sel di atas,
netrofil sangat aktif dalam membunuh bakteri dan jumlahnya besar dalam nanah (Carboni,
1997 dalam Mulyani, 2006). Sel-sel tersebut bersirkulasi dalam darah dan cairan
limfa.
C. Alat
dan Bahan
1.
Alat
a. Mikroskop
b. Kamera
c. Cawan
petri
d. Sendok
e. Pipet
tetes
f. Kapas
g. Objek
glass
2.
Bahan
a. Kecebong
(Rana limnocaris)
b. dan
ikan gufi (Poecilia reticulate)
D. Prosedur
Kerja
1.
Disispakan semua alat dan bahan yang
dibutuhkan dalam praktikum.
2.
Diambil kecebong Kecebong (Rana limnocaris) dan ikan gufi (Poecilia reticulate) secara bergantian
dari toples menngunakan sendok kemudian ditempatkan di cawan petri.
3.
Diletakkan pada kecebong terlebih dahulu
Kecebong (Rana limnocaris) kemudian
ikan gufi (Poecilia reticulate) dari
cawan petri ke gelas objek.
4.
Menutup kepala kecebong (Rana limnocaris) ataupun ikan gufi (Poecilia reticulate) menggunakan kapas
basah sembari sesekali ditetesi air menggunakan pipet tetes agas tetap bisa
bernapas dan tidak kepanasan atau tetap lembap.
5.
Diamati bagian ekor kecebong (Rana limnocaris) dan ikan gufi (Poecilia reticulate) dengan perbesaran
yang lemah ke perbesaran yang kuat, hinng terlihat aliran darah kecebong (Rana limnocaris) dan ikan gufi (Poecilia reticulate)
6.
Didokumentasikan dan ditulis hasil
pengamatan
E. Hasil
Pengamatan
Pengamatan ciri morfologi kecebong,
berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada praktikum kali ini, ciri-ciri morfologi
kecebong adalah sebagi berikut:
a.
Permukaan tubuhnyaberlendir
b.
Permukaan tubuhnyatransparan sehingga
bagiandalam tubuhnya kelihatan.
c.
Tubuhnya terdiri darikepala dan ekor
d.
Mempunyai dua mata dibagian kepala
e.
Matanya dilindungi olehbagian yang
menyerupai selaput
f.
Bagian ekornya agak lancip
Pembuluh darah
kecebong (Rana limnocaris)
|
Pembuluh darah ikan gufi (Poecilia reticulate)
|
![]() |
![]() |
Keterangan :
Aliran
darah ke kanan merupakan aliran darah cepat (arteri) dan yang balik ke arah
kanan (vena)
F. Pembahasan
Pada percobaan
yang pertama, setelah ekor kecebong diamati dibawah mikroskop, kami dapat
melihat bagian-bagian dalam dari ekor kecebong.Terlihat pembuluh darah pada
ekor kecebong yang nampak transparan beserta aliran-aliran
darahnya.Aliran-aliran darahnya terlihat seperti aliran zat-zat cair yang
bergerak dengan arah dan kecepatan yang berbeda-beda. Ada yang ke depan ada
juga yang ke belakang, ada yang alirannya cepat namun ada juga yang lambat.
Sistem peredaran
darah pada kecebong dipelajari melalui aliran darah pada ekor kecebong. Setelah
ekor kecebong diamati di bawah mikroskop terlihat pembuluh darah pada ekor
kecebong yang nampak transparan beserta aliran-aliran darahnya.Sistem peredaran
darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati
jantung sekali dalam setiap peredaran.
Mekanisme peredaran
darh pada kecebong adalah sebagai berikut:
a.
Seluruh darah yang mempunyai kadar
oksigen rendah dan karbon dioksida tinggi masuk ke jantung melalui pembuluh
vena (darah tersebut disebut darah vena).
b.
Otot bilik akan memompa darah keluar
dari jantung lewat arteri menuju kapiler di dalam insang.
c.
Daerah insang merupakan tempat
terjadinya pertukaran gas, karbon dioksida dibebaskan dan oksigen diikat (darah
yang kaya oksigen disebut darah arteri).
d.
Darah arteri kemudian mengalir menuju ke
kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke seluruh tubuh.
e.
Darah dari sel-sel tubuh dikumpulkan,
kemudian di bawa lagi ke jantung melalui pembuluh vena.
Pembuluh arteri dan
vena mengalirkan darah lebih cepat daripada pembuluh arterior, venula dan
kapiler karena ukuran pembuluh darah arteri dan vena tersebut lebih besar dari
ukuran pembuluh arterior. Pada masa larva (berudu/ kecebong), sistem peredaran
transportasinya menyerupai sistem transportasi pada ikan.
Setelah mengalami
metamorfosis menjadi katak, sistem transformasinya mengalami perubahan yang
sesuai dengan kehidupan di lingkungan darat. Sistem peredaran darah kecebong
merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali
dalam setiap peredaran.
Jantung ikan terbagi
menjadi dua ruangan. Yaitu satu serambi dan satu bilik. Arteri adalah pembuluh
dangan tekanan terbesar, sehingga memungkinkan untuk menyalurkan darah sampai
ke kapiler-kapiler.Kapiler memiliki tekanan paling kecil, dan setelah keluar ke
vena tekanannya lebih besar di banding kapiler. (Kartolo 1993).
Sistem Peredaran Darah Katak
Pada saat masih
berbentuk kecebong mempunyai peredaran darahyang menyerupai peredaran darah
ikan, namun setelah mengalamimetamorfosis menjadi katak,sistem transportasinya
akanmengalami perubahan yang sesuaidengan kehidupan di lingkungan darat. Sistem
peredaran darah padakatakberupa sistem peredarandarah tertutup
dansistemperedaran darah ganda.
1. Sistem
Peredaran DarahTertutup
Dikatakan sistem peredaran darah
tertutup karena dalam peredarannya, darah selalu beradadi dalam penbuluh
darah.Pembuluh darah pada amfibia terdiri dari:
a.
Pembuluh darah arter iatau nadi
ü Pembuluh
darah arteri adalah pembuluh darah yang berasal dari bilik jantung yang
berdinding tebal dan kaku.
ü Pembuluh
arteri yang datang dari bilik sebelah kiri dinamakan aorta yang tugasnya
mengangkut oksigenuntuk disebar ke seluruh tubuh.
ü Pembuluh
arteri yang asalnya dari bilik kanan disebut sebagai pembuluh pulmonalis yang
betugas membawa darah yang terkontaminasi karbon dioksidadari setiap bagian
tubuhmenuju ke paru-paru.
b. Pembuluh
darah vena atau balik
ü Pembuluh
darah vena adalah pembuluh darah yang datang menuju serambi jantung yang
bersifat tipis dan elastis.
ü Pembuluh
vena kava anterior adalah pembuluh balikyang berasal dari bagianatas tubuh.
ü Pembuluh
vena kava pulmonalis adalah pembuluhbalik yang berasal daribagian bawah tubuh.
c. Pembuluh
darah kapiler
ü Pembuluh
darah kapiler adalahujung yang berada di paling akhir dari pembuluh
arteri.Jaringan pembuluh darah kapilermembentuk suatu anyamanrumit di mana
setiap mili meter dari suatu jaringan memilikikurang lebih sekitar 2000kapiler
darah.
ü Arteri
memiliki tekanan yang besar sehingga memungkinkandarah mengalir hingga
kapiler.Pada pengamatan dilakukan, terlihat pembuluh darah yangmemiliki
kecepatan yang lebih tinggi dan praktikan menyimpulkan itu adalah arteri.
ü Terlihat
juga pembuluh yang terdapat darah mengalir dengan kecepatan rendah (namun tetap
lebih cepat dari pada aliranpada pembuluh kapiler),pembuluh tersebut adalah
vena yang memiliki tekanan yang lebih kecil dibandingkan arteri.Sedangkan
pembuluh kapileradalah pembuluh kecil yangmenghubungkan antara arteri dan vena
dan memiliki kecepatan paling rendah.
2. Sistem
Peredaran Darah Ganda
Dikatakan sistem peredaran darah ganda karena darah
melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran.Pertama, darah darijantung
menuju ke paru-paru kemudian kembali ke jantung.Kedua, darah dari seluruh tubuh
menuju ke jantung dandiedarkan kembali ke seluruh tubuh.
Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua
atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan sebuah ventrikel.Di antara atrium
danventrikel terdapat klep yangmencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir
kembali ke atrium. Mekanisme peredaran darah katak adalah sebagai berikut:
ü Darah
yang miskin oksigendari berbagai jaringan dan organ-organ tubuh mengalir ke
sinus venosus menuju atrium kanan.
ü Darah
dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri
pulmonalisdan masuk ke paru-paru.
ü Di
paru-paru, dilepaskan CO 2 dan O 2diikat.
ü Dari
paru-paru darah mengalir ke venapulmonalis, kemudian menuju atrium kiri
(Peredaran darahyang terjadi ini merupakan peredaran darah kecil).
ü Selanjutnya,
dari atrium kiridarah mengalir ke ventrikel.
ü Di
dalam ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung O 2 dengan darahyang
mengandung CO 2 ,meskipun dalam jumlah yangsedikit.
ü Dari
ventrikel, darah keluarmelalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang
bercabang ke kiri dan ke kanan.
ü tiga
arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke otak,
lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringaninternal dan alat dalam tubuh, dan
arteriposterior mengalirkan darah ke kulit danparu-paru.
Peredaran
Darah Ikan
1. Ikan
Mempunyai sistem peredaran darah tunggal. Jantung terdiri atas dua ruang yaitu
serambi dan bilik. Jantung berisi darah yang miskin oksigen. Darah yang berasal
dari bilik jantung dipompa melalui aorta menuju insang.
2. Dalam
insang karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat oleh darah. Setelah
melewati insang, darah yang banyak mengandung oksigen dialirkan ke seluruh
tubuh
Alat-alat
dalam pada ikan diantaranya adalah:
ü Cor
(jantung), berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh
ü Gelembung
udara, berfungsi sebagai alat pernapasan saat berenang
ü Ventriculus,
berfungsi sebagai alat menampung makanan sementara, atau tempat.
ü mencerna
makanan secara kimiawi.
G. Kesimpulan
Dari
pengamatan pada praktikum fisiologi manusia kali ini , dapat disimpulkan bahwa:
1. System
peredaran darah pada kecebong merupakan system peredaraan darah tertutup dengan
pembuluh arteri yang aliran darahnya lebih cepat dan mengalirkan darah ke ekor
secara konstan sedangkan pembuluh vena yang aliran darahnya lebih lambat dan
mengalirkan darahnya ke kepala secara berubah-ubah/tidak teratur.
Terdapat
3 jenis pembuluh darah yaitu vena, arteri, dan kapiler .
ü Pembuluh
arteri dan vena mengalirkan darah lebih cepat daripadapembuluh arterior.
ü Kecebong
mempunyai peredarandarah yang menyerupai peredarandarah ikan, namun setelah
mengalami metamorfosis menjadi katak,sistem transportasinya akanmengalami
perubahan yang sesuaidengan kehidupan di lingkungan darat.
2. Sistem
sirkulasi adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 dari
perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-zat
nutrisi, garam-garam, hormon, dan anti bodi serta mengangkut CO2 dari dalam
usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya, keluar tubuh.
Organ-organ
: jantung, pembuluh nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik (vena), dan
kapiler-kapiler darah. Bahan yang diedarkan : darah (plasma darah dan
butir-butir darah).
Alat-alat
dalam pada ikan diantaranya adalah:
ü Cor
(jantung), berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh
ü Gelembung
udara, berfungsi sebagai alat pernapasan saat berenang
ü Ventriculus,
berfungsi sebagai alat menampung makanan sementara, atau tempat mencerna
makanan secara kimiawi,
DAFTAR
PUSTAKA
Darmadi Goenarso, dkk. 2005. Fisiologi Hewan. UT. Jakarta.
Campbell, Reece Mitchael. 2004. Biologi, jilid 3. Erlangga. Jakarta.
Frandson,1992. Anatomi
dan fisiologi hewan. gadjah mada university press.yogyakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/darah
diakses di Samarinda 17 Desember 2015
Kelley, R., 1995. Histologi dasar . EGC. Jakarta.
Sloane, Ethel . 2003. Anatomi
dan Fisiologi untuk Pemula . Jakarta: EGC.
Wulangi,kartolo.S.
1993. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan.
Bandung: Jurusan Biologi ITB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar