Kamis, 28 Desember 2017

DENYUT NADI DAN TENSI DARAH MANUSIA



PERCOBAAN I
DENYUT NADI DAN TENSI DARAH MANUSIA


A.    Tujuan
1.      Mahasiswa dapat mengetahui dan mengukur denyut nadi manusia dengan tiga perlakuan yaitu berfikir, berjalan, dan berlari.
2.      Mahasiswa dapat mengetahiu cara mengukur tensi darah manusia.

B.     Dasar Teori
Denyut jantung adalah jumlah denyutan jantung per satuan waktu, biasanya per menit. Denyut jantung didasarkan pada jumlah kontraksi ventrikel (bilik bawah jantung). Denyut jantung mungkin terlalu cepat (takikardia) atau terlalu lambat (bradikardia).
Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang mengalir melalui pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan jantung. Denyut nadi sering diambil di pergelangan tangan untuk memperkirakan denyut jantung. Jantung adalah organ vital dan merupakan pertahanan terakhir untuk hidup selain otak. Denyut yang ada di jantung ini tidak bisa dikendalikan oleh manusia. Berapa sebenarnya jumlah rata-rata denyut jantung yang normal?
Denyut jantung biasanya mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan oleh detak jantung per satuan waktu, secara umum direpresentasikan sebagai bpm (beats per minute).
Denyut jantung yang optimal untuk setiap individu berbeda-beda tergantung pada kapan waktu mengukur detak jantung tersebut (saat istirahat atau setelah berolahraga). Variasi dalam detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen yang diperlukan oleh tubuh saat itu. 
Detak jantung atau juga dikenal dengan denyut nadi adalah tanda penting dalam bidang medis yang bermanfaat untuk mengevaluasi dengan cepat kesehatan atau mengetahui kebugaran seseorang secara umum.
Denyut Nadi Maksimal (Maximal Heart Rate) adalah maksimal denyut nadi yang dapat dilakukan pada saat melakukan aktivitas maksimal.untuk menentukan denyut nadi maksimal digunakan rumus 220-umur.
Denyut nadi latihan dilakukan pengukuran setelah menyelesaikan satu set latihan dan ini bisa memantau intensitas latihan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Denyut Nadi Istirahat (Resting Heart Rate) adalah denyut nadi yang diukur saat istirahat dan tidak setelah melakukan aktivitas. Pengukuran denyut nadi ini dapat menggambarkan tingkat kesegaran jasmani seseorang.pengukuran ini dilakukan selama 10 sampai 15 detik.
Denyut Nadi Pemulihan (Recovery Heart Rate) adalah jumlah denyut nadi permenit yang diukur setelah istirahat 2 sampai 5 menit.pengukuran ini diperlukan untuk melihat seberapa cepat kemampuan tubuh seseorang melakukan pemulihan setelah melakukan aktivitas yang berat.
Denyut Nadi Maksimal (Maximal Heart Rate) adalah maksimal denyut nadi yang dapat dilakukan pada saat melakukan aktivitas maksimal.untuk menentukan denyut nadi maksimal digunakan rumus 220-umur.
Menurut DR Suhantoro cara yang aman adalah mengukur denyut nadi maksimal (DNM). DNM adalah denyut nadi maksimal yang dihitung berdasarkan rumusan DNM = 220 - Umur, kemudian dikalikan dengan intensitas membakar lemak 60-70 persen DNM.
DR Suhantoro mencontohkan orang yang berusia 40 tahun maka DNM saat ia berolahraga adalah 220-40 = 180. Kemudian angka 180 dikalikan dengan 60 persen untuk batas ringan dan 70 persen untuk batas atas yang hasilnya 108-126.
Dengan mengetahui denyut nadi tersebut, maka orang yang berusia 40 tahun harus berhenti sejenak dari olahraganya ketika denyut nadinya sudah melampaui 126. Jika masih dipaksakan yang terjadi suatu hal seperi kram jantung yang
membuat serangan jantung. "Sekali lagi perlu diperhatikan kondisi denyut jantung saat berolahraga jangan sampai melebihi btas maksimal yang bisa membahayakan jantung,"Jika sudah merasa melampaui dosis saat lari di futsal berikan saja bola-bola itu ke orang lain yang masih kuat. Satu lagi saat istirahat minumlah air dengan suhu 15-16 derajat atau minuman manis dengan kadar gula 2,5-5 persen. "Minuman yang terlalu dingin akan sulit diabsorb tubuh karena suhu tubuh setelah olahraga sedang dalam kondisi panas," jelas Dr Suhantoro.
Cara mengetahui sudah maksimalkah kesehatan jantung kita setelah atau beraktivitas adalah mengukur denyut jantung kita sendiri. Ada banyak cara untuk mengukur denyut jantung kita, dari cara sederhana sampai menggunakan alat seperti treadmill. Mengetahui denyut jantung adalah salah satu cara praktis mengukur kesehatan jantung kita.Waktu yang tepat untuk mengecek denyut nadi adalah saat kita bangun pagi dan sebelum melakukan aktivitas apapun. Pada saat itu kita masih relaks dan tubuh masih terbebas dari zat-zat pengganggu seperti nikotin dan kafein. Kita  dapat mengecek sendiri dengan merasakan denyut nadi kita di bagian tubuh tertentu. Cara mengukur denyut nadi :
Dengan menggunakan 2 jari yaitu telunjuk dan jari tengah, atau 3 jari, telunjuk, jari tengah dan jari manis jika kita kesulitan menggunakan 2 jari. Temukan titik nadi  ( daerah yang denyut annya paling keras ), yaitu nadi karotis di cekungan bagian pinggir leher kira-kira 2 cm di kiri/kanan garis tengah leher ( kira-kira 2 cm disamping jakun pada laki-laki ), nadi radialis di pergelangan tangan di sisi ibu jari. Setelah menemukan denyut nadi, tekan perlahan kemudian hitunglah jumlah denyutannya selama  15 detik, setelah itu kalikan 4,  ini merupakan denyut nadi dalam 1 menit.
Denyut nadi latihan dilakukan pengukuran setelah menyelesaikan satu set latihan dan ini bisa memantau intensitas latihan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sebelum berolahraga, Anda Sebaiknya juga mengukur denyut nadi. Bila di atas 100, Sebaiknya Anda tidak berolahraga dulu. Kemudian, di tengah latihan inti, diukur lagi. Kalau melebihi zone latihan, Sebaiknya Anda mengurangi intensitas latihan. Misalnya, mengurangi kecepatan lari. "Sedangkan bila denyutnya di bawah zone latihan, berarti latihan yang Anda lakukan sia-sia. Anda cuma dapat capeknya." Namun, pengukuran saat latihan ini hanya dapat dilakukan pada olahraga.
Cara Menghitung
1.      Tempel dan tekankan (Jangan terlalu keras) tiga jari (telunjuk, tengah, manis) salah satu tangan pada pergelangan tagan yang lain. Temukan denyut nadi kita. Setelah itu, barulah kita mulai menghitung.
2.      2, Hitunglah denyut nadi Selama 15 detik. Kemudian, hasilnya dikalikan 4.
Angka-angka Itu
- Denyut nadi normal: 60 – 100/menit
- Denyut nadi maksimal: 220 – umur
- Zone latihan (training zone; yaitu tingkat intensitas dimana Anda bisa berolahraga): 70% – 85% dari denyut nadi maksimal
Yang Mudah & Sulit DiuKur
Olahraga tipe 1 : tidak memerlukan ke-trampilan khusus dan denyut nadi mudah diukur Misalnya: jogging, lari, bersepeda
Olahraga tipe 2 : memerlukan ke-trampilan dan denyut nadi sulit diukur Misalnya: senam aerobik, berenang
Olahraga tipe 3 : olahraga permainan dan denyut nadi sangat sulit diukur. misalnya: tenis, basket, bulutangkis.
tipe 1, seperti jogging atau lari. Setelah latihan, kembali denyut nadi diukur. Kalau sudah kembali ke denyut normal, berarti kita sudah boleh mandi.
Pengukuran denyut nadi ini dapat disetarakan dengan talk-test. Caranya mudah. Selama kita berjalan atau berlari, cobalah disambi ngobrol, Kalau terengah-engah, berarti kita sudah melewati zone latihan . Kurangi intensitasnya.
Jadi, jelas, bukan, betapa pentingnya pengukuran denyut nadi? Tujuannya apalagi kalau bukan untuk mengoptimalkan latihan .
Denyut Nadi Istirahat (Resting Heart Rate) adalah denyut nadi yang  diukur saat istirahat dan tidak setelah melakukan aktivitas. Pengukuran denyut nadi ini dapat menggambarkan tingkat kesegaran jasmani seseorang pengukuran ini dilakukan selama 10 sampai 15 detik.
Pada orang dewasa yang sehat, saat sedang istirahat maka denyut jantung yang normal adalah sekitar 60-100 denyut per menit (bpm). Jika didapatkan denyut jantung yang lebih rendah saat sedang istirahat, pada umumnya menunjukkan fungsi jantung yang lebih efisien dan lebih baik kebugaran kardiovaskularnya," ujar Edward R. Laskowski, M.D, seorang physical medicine and rehabilitation specialist.
Laskowski menambahkan ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi jumlah denyut jantung seseorang, yaitu aktivitas fisik atau tingkat kebugaran seseorang, suhu udara disekitar, posisi tubuh (berbaring atau berdiri), tingkat emosi, ukuran tubuh serta obat yang sedang dikonsumsi.
Pada keadaan normal dan istirahat, jantung orang dewasa akan berdenyut secara teratur antara 60-100 detak/menit. Kecepatan dari denyut jantung ditentukan oleh kecepatan dari signal listrik yang berasal dari pemacu jantung, SA node. Signal listrik dari SA node mengalir melalui kedua serambi, menyebabkan kedua serambi berkontraksi mengalirkan darah ke kedua bilik. Kemudian signal listrik ini mengalir melalui AV node mencapai kedua bilik. Ini menyebabkan kedua bilik berkontraksi memompa darah keseluruh tubuh dan menghasilkan denyutan (pulse). Pengaliran listrik yang teratur ini dari SA node ke AV node menyebabkan kontraksi teratur dari otot jantung yang dikenal dengan sebutan denyut sinus (sinus beat).
Waktu istirahat, kecepatan signal listrik dari SA node adalah perlahan, jadi denyut jantung juga perlahan. Waktu olah raga atau waktu sangat kegirangan, kecepatan signal listrik dari SA node menjadi cepat sehingga denyut jantung juga jadi cepat.
Tachycardia yang terjadi karena pengeluaran signal listrik yang cepat oleh SA node disebut sinus tachycardia. Sinus tachycardia umumnya adalah kontraksi cepat dari jantung yang normal sebagai reaksi atas kondisi atau keadaan sakit. Sinus tachycardia dapat menyebabkan debar jantung. Penyebab sinus tachycardia termasuk sakit, demam, hormon tiroid yang berlebihan, tingkat oksigen darah yang rendah, kopi dan obat-obatan seperti cocaine dan amphetamine.
Dalam lingkup ini maka sinus tachycardia merupakan jawaban yang memadai dari jantung terhadap stres, dan ini tidak menandakan adanya penyakit otot jantung, klep jantung dan sistim penghantar listrik. Namun pada beberapa pasien, sinus tachycardia dapat sebagai gejala gagal jantung atau penyakit klep jantung yang signifikan.
Denyut Nadi Pemulihan (Recovery Heart Rate) adalah jumlah denyut nadi permenit yang diukur setelah istirahat 2 sampai 5 menit.pengukuran ini diperlukan untuk melihat seberapa cepat kemampuan tubuh seseorang melakukan pemulihan setelah melakukan aktivitas yang berat.
Denyut jantung seharusnya dibawah 120 sesudah 2 sampai 5 menit sesudah olahraga berhenti tergantung kepada tingkat kebugaran. Jika denyut jantungnya lebih tinggi, pendinginan yang tidak cukup atau tingkat kebugaran mungkin merupakan penyebabnya. Pemulihan denyut jantung yang lamban mungkin juga disebabkan oleh penyakit atau olahraga yang terlalu keras. Jika itu masalahnya, kurangilah intensitas olahraga untuk menyesuaikan denyut jantung. pemeriksaan denyut jantung pada akhir latihan aerobik seharusnya dibawah 100 bpm.
Denyut nadi (pulse) adalah getaran/ denyut darah didalam pembuluh darah arteri akibat kontraksi ventrikel kiri jantung. Denyut ini dapat dirasakan dengan palpasi yaitu dengan menggunakan ujung jari tangan disepanjang jalannya pembuluh darah arteri, terutama pada tempat- tempat tonjolan tulang dengan sedikit menekan diatas pembuluh darah arteri.
Pada umumnya ada 9 tempat untuk dapat merasakan denyut nadi yaitu temporalis, karotid, apikal, brankialis, femoralis, radialis, poplitea, dorsalis pedis dan tibialis posterior, namun yang paling sering dilakukan adalah:
1. Arteri radialis
Terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba diatas pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering dipakai secara rutin.
2. Arteri Brankialis
Terletak di dalam otot biceps dari lengan atau medial di lipatan siku (fossa antekubital). Digunakan untuk mengukur tekanan darah dan kasus cardiac arrest pada infant.
3.      Arteri Karotid
Terletak dileher dibawah lobus telinga, dimana terdapat arteri karotid berjalan diantara trakea dan otot sternokleidomastoideus. Sering digunakan untuk bayi, dan memantau sirkulasi darah ke otak.
Banyak faktor yang mempengaruhu denyut jantung manusia, sehingga sangat bervareasi tergantung dari aktifitas, usia, tingkat stress dll.
Denyut nadi pada saat tidur yaitu :
a. Bayi baru lahir 100 – 180 x/menit
b. Usia 1 minggu – 3 bulan 100 – 220 x/ menit
c. Usia 3 bulan – 2 tahun 80 – 150 x/menit
d. usia 10 –21 tahun 60 – 90 x/menit
e. Usia lebih dari 21 tahun 69 – 100 x/menit
Frekuensi denyut nadi atau pulse manusia sangat bervariasi, dipengaruhi oleh banyak faktor, tetapi denytu jantung pada saat aktifitas normal, adalah sebagai berikut:
· Normal : 60 – 100 x / menit,
· Bradikardi : < 60 x / menit · Takhikardi : > 100. x / menit

C.     Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Stopwatch, 1 Unit
b.      Stetoskop, 1 Unit
c.       Sphygmomanometer, 1 Unit

2.      Bahan
a.       Semua anggota kelompok tiga, 11 orang

 
D.    Prosedur Kerja
1.      Denyut Nadi
a.       Disiapkan Stopwatch
b.      Ditempatkan telunjuk dan jari tengah dibawah pergelangan tangan secara berlawanan atau dengan ibu jari.
c.       Ditekan pelan sampai denyut andi terasa.
d.      Dihitung denyut nadi sebalum aktivitas permenit untuk denyut nadi normal
e.       Kemudian menghitung denyut nadi dengan tiga perlakuan yaitu berjalan, berfikir dan berlari, dengan masing-masing perlakuan selama lima menit dengan istirahat selama lima belas menit.
f.       Ditulis hasil pengamatan

2.      Tensi Darah
a.       Disiapakan stetoskop dan sphygmomanometer.
b.      Liitkan manset pada lengan atas pasien yang akan dihitung tensi darahnya, pastikan tidak ada sisa udara pada bladder manset.
c.       Kunci air valve atau katub udara dengan kencang.
d.      Letakkan chest piece dari stetoskop (sedikit dibawah manset).
e.       Pompa bulb sampai melewati tekanan systolicdari pasien.
f.       Lepaskan tekanan dengan memutar air valve berlawana arah dengan jarum jam secara perlahan.
g.      Bacalah hasil tekanan darah.
h.      Ditulis hasil pengamatan.

 
E.     Hasil Pengamatan
1.      Tabel hasil penghitungan denyut nadi semua anggota kelompok tiga dengan tiga perlakuan.
No
Nama
Sebelum melakukan aktivitas/ Menit
Berjalan/ Menit
Berlari/ Menit
Berfikir/ Menit
1
Margarita
84
92
144
108
2
M. Arif
80
92
148
88
3
Dedi Nicky
84
84
128
84
4
Sisqa Pratmasari
60
92
96
92
5
Sepriyanti
92
96
116
96
6
Jumadil
76
80
144
88
7
Sri Ika
86
100
120
112
8
Rife Angela
100
112
128
104
9
Eny Fidiyah
76
84
108
108
10
Harnum Pratiwi
92
100
136
100
11
Anis Marsela
92
100
120
100

2.      Tabel hasil penghitungan tensi darah semua anggota kelompok tiga.
No
Nama
Tekanan Darah
1
Margarita
110/90
2
M. Arif
120/100
3
Dedi Nicky
100/90
4
Sisqa Pratmasari
110/90
5
Sepriyanti
100/90
6
Jumadil
110/70
7
Sri Ika
90/80
8
Rife Angela
110/80
9
Eny Fidiyah
120/100
10
Harnum Pratiwi
100/90
11
Anis Marsela
90/70


F.      Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami melakukan pemeriksaan denyut nadi pada arteri dan tensi darah dari setiap anggota kelompok tiga. Pada praktikum pertama kali ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui dan mengukur denyut nadi manusia dengan tiga perlakuan yaitu berfikir, berjalan, dan berlari, serta mahasiswa dapat mengetahui cara mengukur tensi darah manusia.
Disini kami membandingkan kuantitas denyut nadi pada saat normal atau sebelim melakuakan aktivitas, saat berjalan, berfikir, dan saat berlari. Untuk melakukan praktikum kali ini alat dan bahan yang kita butuhkan adalah stopwatch, stetoskop dan sphygmomanometer serta semua anggota kelompok tiga sebanyak 11 orang.
Untuk melakukan praktikum perhitungan denyut nadi kali ini hal yang harus kita lakukan adalah menyiapakan stopwatch, kemudian mencari lokasi denyut nadi denagn menempatkan telunjuk dan jari tengah dibawah pergelanagn tangan secara berlawanan dan ditekan samapai denyut nadi terasa, kemudian dihitung denyut nadi sebelum melakukan aktivitas atau dalam keadaan normal, saat berfikir, berjalan, dan berlari selama satu menit, dan di hitung hasil pengamatan.
Untuk melakukan praktikum perhitungan tensi darah kali ini hal yang harus kita lakukan adalah menyiapakan stetoskop dan sphygmomanometer kemudian memasang stetoskop dan sphygmomanometer sesuai dengan petunjuk pada prosedur kerja, kemudian  menghitung atau membaca tensi darah dari setiap anggota kelompok tiga secara bergantian dan menulisnya dalam table hasil pengamatan.
Pada pengukuran denyut nadi pada perlakuan normal atau belum melakaukan aktivitas menunjukan angka rata-rata 84 per menit, kemudian setelah melakuakan aktivitas berjalan selama lima menit denyut nadi meningkat menjadi sekitar 92 permenit. Untuk perlakuan kedua setelah perlakuan satu selesai maka setiap anggota harus beristirahat selama lima menit sampai denyut nadi kembali normal kemudian melakuan kegiatan berlari kecil selama lima menit dan dihitung denyut nadi ternyata denyut nadi menujukan nilai rata-rata sekitar 120. Hal ini menunjukkan denyut nadi dengan aktivitas berlari kecil lebih cepat dibandingkan dengan denyut nadi saat keaadaan normal atau saat berjalan.
Untuk aktivitas yang ketiga setelah perlakuan kedua selesai maka setiap anggota harus beristirahat selama lima menit sampai denyut nadi kembali normal kemudian melakuan kegiatan yang ketiga yaitu berfikir deng menyalesaikan soal matematika selama lima menit dan dihitung denyut nadi ternyata denyut nadi menujukan nilai rata-rata sekitar 86 nilai rata-rata ini hampir sama dengan nilai rata-rata pada saat kita berjalan. Dari praktikum kali ini dapat diketahiu bahwa denyut nadi pada perempuan
 Untuk praktikum denyut nadi denga tiga perlakuan dapat kita simpulkan bahwa kegiatan berlari kecil menunjukan angka rata-rata yang paling besar, sedangkan dengan perlakuan berfikir dan berjalan menunjukan rata-rata yang hamper sama. Tapi hasil tersebut tidak dapat di analisa lebih lanjut, karena praktikum yang kami lakukan tidak sesuai dengan Standart operasional Praktikum.
Untuk praktikum tensi darah diperoleh hasil untuk Margarita adalah 110/90, M. Arif 120/90, Sisqa Pratmasari 110/90, Dedi Nicky 100/90, Sepriyanti 110/70, Jumdil 110/70, Sri Ika 90/80, Rife Angela 110/80, Eny fidiyah 120/90, Harnum Pratiwi 100/90, Anis Marsela. Dari data yang kita amati dapat dianalisis bahwa rata-rata semua anggota kelompok tiga memiliki tekanan darah yang normal sekitar 110/90, dan ada yang memiliki tekanan darah yang rendah yaitu Sri Ika dan Anis marsela.

 
G.    Penutup
1.Kesimpulan
      Dari praktikum tentang denyut nadi dan tensi darah pada manusia ini dapat diambil kesimpulaan berupa:
a.       Pada pengukuran denyut nadi pada kelompok tiga yang berjumlah sebelas mahasiswa dengan tiga perlakauan di dapatkan hasil rata-rata bahwa kegiatan berlarimemiliki denyut nadi lebih cepat atau lebih tinggi di bandingkan dengan perlakuan yang lain yaitu sebesar 120 permenit, sedangkan dengan perlakuan yang lain yaitu berfikir memiliki rata-rata denyut nadi sebesar 86 dan yang terakhir dengan perlakuan berjalan rata-rata denyut nadi dari sebelas mahasiswa adalah 84.
b.      Pada pengukuran tensi darah yang dilakuakan kepda seluruh anggota kelompok tiga didapatkan hasil untuk Margarita adalah 110/90, M. Arif 120/90, Sisqa Pratmasari 110/90, Dedi Nicky 100/90, Sepriyanti 110/70, Jumdil 110/70, Sri Ika 90/80, Rife Angela 110/80, Eny fidiyah 120/90, Harnum Pratiwi 100/90, Anis Marsela. Dari data yang kita amati dapat kita ambil kesimpulan bahwa rata-rata semua anggota kelompok tiga memiliki tekanan darah yang normal sekitar 110/90, dan ditemukan ada yang mahasiswa yang memiliki tekanan darah rendah yaitu Sri Ika dan Anis marsela.



DAFTAR PUSTAKA



Ganong WF. Review of medical physiology. Ed 21. United States : The McGraw-Hill Companies Inc; 2003.

Gembong  Tjitrosoepomo, dkk. (1980). Biologi II. Jakarta: Dedik BUD.

Guyton AC, Hall JE, alih bahasa, Irawati Setiawan. Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed 9. jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1997.

Istamar Syamsuri, dkk. (2004). Biologi 2A Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 

Slamet Prawirohartono. (2005). Sains Biologi Untuk SMA Kelas 2. Jakarta: Bumi Aksara.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar