LAPORAN
PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI
PERCOBAAN
4
PENANAMAN
BAKTERI TEKNIK GORES (STREAK)
A.
Tujuan
Percobaan
Mahasiswa dapat mengetahui cara penanaman bakteri
dengan metode gores (Streakhing method)
B.
Dasar
Teori
1. Reproduksi
Sel Bakteri
Bila bakteri diinokulasikan kedalam satu medium
pertumbuhan yang optimum, maka dalam waktu sigkat akan terjadi kenaikan jumlah
sel yang cukup tinggi. Dalam rentang waktu yang sama, tidak semua bakteri
mengalami kenaikan jumlah sel yang sama dalam kondisi medium yang sama.
a. Pembelahan
Biner Melintang
Pembelahan biner adalah suatu proses reproduksi
aseksual , setelah pembentukan dinding sel melintang, maka sebuah sel tunggal
membelah menjadi dua sel.Masing-masing sel baru tersebut disebut sel anak.
Pada proses pembelahan selnya, mengakibatkan
terbentuknya dua organisme baru. Pada tumbuhan dan hewan tingkat tinggi
(multiseluler), pembagian selnya hanya akan mengakibatkan pertumbuhan
individunya.
b.
Proses lainnya
Ada beberapa spesies bakteri yang dapat bereproduksi
dengan cara lain yaitu : produksi spora vegetatif, fragmentasi pertumbuhan
berfilamen dengan masing-masing fragmen menghasilkan pertumbuhan dan
penguncupan.
Proses pembelahan sel telah menampakkan perubahan
struktur sebagai berikut :
1) Terdapat
kenaikan jumlah bahan inti, yang terpisah menjadi dua unit.Masing-masing sel
anak mendapat satu unit.
2) Dinding
sel dan membran sel tumbuh meluas kedalam sitoplasma pada suatu titik di
tengah-tengah sumbuh panjang sel.
3) Pembentukan
mesosom menjadi lebih jelas. Mesosom memiliki kaitan dengan pembentukan septum
dan juga memungkinkan perpautan dengan daerah inti. Meskipun kuman-kuman tidak
mempunyai kumparan miotik,selaput melintang yang terbentuk dapat memisahkan dua
kromosom seasal yang terbentuk ,karena replikasi kromosomal. Hal ini terjadi
karena melekatnya kromosom pada selaput sel.
2. Waktu
Generasi (generation time)
Waktu generasi adalah waktu yang dibutuhkn bagi sel
untuk membelah diri untuk populasi menjadi dua kali lipat. Semua spesies tidak
mempunyai waktu generasi yang sama.
Waktu generasi tergantung pada : cukup tidaknya
nutrisi, PH, intensitas cahaya, oksigen, air, genetiknya, dan faktor
pertumbuhan sel lainnya. Oleh karena itu, jika nutrisi dan faktor pertumbuhan
lain berada dalam kondisi yang optimum bagi suatu sel bakteri untuk membelah
selnya, maka dala waktu tertentu akan diperoleh populasi bakteri yang cukup banyak.
3. Pertumbuhan
Sel Bakteri
a. Pengertian
Pertumbuhn sel dapat didefinisikan sebagai
pertambahan secara teratur semua komponen di dalam sel hidup. Pada organisme
multiseluler, yang dimaksud dengan pertumbuhan adalah peningkatan jumlah sel
per organisme, di mana ukuran sel juga menjadi lebih besar. Pada organisme
multiseluler, pertambahan jumlah sel, tidak diikuti denga pertambahan jumlah
organismenya,sedangkan pada organisme uniseluler seperti bakteri,pertumbuhan
adalah pertambahan jumlah sel yang berarti juga terjadi pertambahan jumlah
organisme / individu.
b. Kurva
Pertumbuhan
Jika suatu sel memiliki waktu generasi 20
menit,berarti sel bakteri tersebut akan memperbanyak diri menjadi dua anak
dalam 20menit. Jika sel tersebut diinokulasikan pada suatu media pada kondisi
yang optimum untuk pertumbuhannya, maka dalam waktu 48 jam,sel tersebut akan
mengalami pembelahan sebanyak 48(60)/20 kali, atau sebanyak 144 generasi.Jumlah
sel diperoleh dengan rumus : 2n (2n adalah jumlah akhir
sel, n adalah banyaknya generasi atau berapa kali pembelahan terjadi).
1) Fase
Adaptasi
Pada fase ini bakteri mulai mengadakan adaptasi.Sel
belum mengadakan pembelahan. Hal ini disebabkan beberapa enzim mungkin belum
disintesis. Jumlah sel tetap, atau berkurang.Lamanya fase ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor :
·
Medium dan lingkungan pertumbuhan
Jika medium dan lingkungan pertumbuhan sel tersebut
seperti sebelumnya, maka tidak perlu adaptasi. Tetapi jika kondisi nutrien dan
lingkungan baru sangat berbeda dengan sebelumnya, maka diperlukan waktu
penyesuaian untuk mensintesis enzim-enzim yang dibutuhkan untuk metabolisme.
·
Jumlah inokulum
Jumlah awal sel yang semakin tinggi, kan mempercepat
fase adaptasi.Fase adaptasi mungkin berjalan lambat, karena : (a) kultur
dipindahkan dari medium yang kaya nutrien ke medium yang kaya nutrien ke medium
yang kandungan nutriennya terbatas, (b) muatan yang baru terbentuk, (c) kultur
yang dipindahkan dari fase statis ke medium baru dengan komposisi sama seperti
sebelumnya.
2) Fase
Pertumbuhan Awal
Setelah melalui fase adaptasi,sel mulai mengadakan
pembelahan dengan kecepatan yang masih rendah. Hal ini disebabkan sel baru
selesai melakukan penyesuaian atau adaptasi.
3) Fase
Eksponensial
Fase ini disebut juga fase log (logaritmik). Pada
fase ini, terjadi pembelahan sel dengan cepat dan konstan (stabil). Pertambahan
jumlahnya mengikuti kurva logaritmik. Sel membutuhkan energi lebih banyak jika
dibandingkan denga fase-fase lain. Kecepatan pertumbuhan sel sangat dipengaruhi
oleh: PH,nutrien, kelembapan udara.
4) Fase
Pertumbuhan Diperlambat
Pada fase ini,terjadi pertambahan populasi sel
bakteri diperlambat.Hal ini dikarenakan :
· Nutrien
sudah berkurang (termasuk ketersediaan oksigen)
· Adanya
hasil metabolisme yang mungkin mungkin bersifat racun bagi pertumbuhan sel.
Pada
fase ini, terjadi pertumbuhan sel yang tidak stabil,serta sel yang tumbuh
jumlahnya lebih besar dari sel yang mati (grafik masih naik).
5) Fase
Pertumbuhan stasioner Maksimum
Pada fase ini jumlah selnya tetap (jumlah sel yang
tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati). Ukuran sel lebih kecil, karena sel
tetap membelah meskipun nutrisi berkurang. Zat makanan mulai berkurang dan akan
habis.
Sel menjadi lebih tahan terhadap keadaan ekstrim.
Pada fase ini juga terjadi penumpukan metabolit beracun. Keadaan ini mengakibatkan
pertumbuhan sel terhenti sama sekali.
6) Fase
Menuju Kematian
Pada fase ini sel bakteri mulai mengalami
kematian.Hal ini disebabkan :
· Nutrien
sudah habis
· Energi
cadangan di dalam sel habis
· Zat-zat
toksik semakin banyak
7) Fase
Kematian
Pada fase ini,sel-sel akan mengalami kematian
dipercepat.Hal ini disebabkan : nutrien sudah habis, energi cadangan didalam
sel sudah habis, peningkatan zat-zat tosksik yang akan meracuni sel-sel
bakteri.
Gambar
1 :Kurva Pertumbuhan sel bakteri (Didimus,2015)
c. Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Sel Bakteri
1) Nutrisi
Semua organisme, termasuk sel bakteri membutuhkan
nutrisi. Beberapa hal yang mendasari bakteri untuk memenuhi kebutuhan akan
nutrisi, yaitu :
· Semua
organisme membutuhkan energi
· Semua
organisme membutuhkan karbon
· Semua
organisme membutuhkan nitrogen
· Semua
organisme membutuhkan belerang/sulfur
· Semua
organisme membutuhkan beberapa unsur logam (Na, Ca, Mg, Zn, Pb, dan Co)
· Semua
organsme membutuhkan vitamin
· Semua
organisme membutuhkan air
2) Air
Air dibutuhkan untuk perkembangbiakan sel. Kegunaan
air untuk sel bakteri adalah untuk : (a) mengisi sitoplasma sel yang merupakan
komponen terbesar di dalam sel, (b) sebagai bahan reaktan dalam berbagai reaksi
biokimiawi sel bakteri.
3) Kondisi
Keasaman (PH)
Kondisi kesaman (PH) pertumbuhan untuk kelompok
bakteri berkisar antara 6,5-7,5. Beberapa spesies bakteri dapat tumbuh pda
suasana sangat asam dan sangat basa (alkalin).
Bahan
penyangga untuk menjaga atau mempertahankan kondisi PH di dalam suatu media
adalah larutan penyangga(contoh : KH2PO4).
4) Suhu
Pertumbuhan sel bakteri ,dapat dipengaruhi oleh
suhu. Suhu berpengaruh nyata terhadap kerja enzim dan ketahanan struktur sel
bakteri.
Berdasarkan
suhu pertumbuhannya ,bakteri dapat dikelompokkan sebagai berikut :
· Bakteri
psikrofilik, suhu pertumbuhannya : -5-30oC ;suhu optimum : 10-20oC
· Bakteri
mesofilik,suhu pertumbuhannya : 10-45oC ; suhu optimum : 20-40oC
· Bakteri
termofilik,suhu pertumbuhannya : 25-80oC ; suhu optimum : 50-60oC
Sel
bakteri yang berspora, dapat tahan terhadap perlakuan suhu tinggi.
5) Tersedianya
Oksigen (O2)
Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, maka bakteri
dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok, yaitu :
· Anaerob
obligat, hanya tumbuh dibawah kondisi tanpa oksigen. Oksigen bersifat toksik
bagi sel bakteri kelompok ini.
· Anaerob
aerotoleran, bakteri yang tidak dapat terbunuh dengan oksigen. Bakteri ini
dapat hidup secara optimum pada kondisi tanpa oksigen.
· Anaerob
fakultatif, bakteri yang mampu tumbuh baik pada kondisi ada oksigen maupun
tanpa oksigen.
· Aerob
obligat, bakteri yang selalu membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya
· Organisme
mikroaerofilik, tumbuh baik dibawah tekanan oksigen yag rendah; pada suasana
yang bertekanan oksigen tinggi akan menghambat pertumbuhannya.
6) Komponen
Antimikroba
Medium pembiakan sel bakteri yang mengandung
antimikroba, dapat menghambat pertumbuhan sel bakteri. Komponen antimikroba
yang terdapat pada suatu makanan (medium), dapat melalui salah satu cara-cara
berikut : (a) terdapat secara alami didalam suatu bahan makanan, (b) terbentuk
selama pengolahan ,jasad renik tumbuh selama fermentasi makanan.
7) Kondisi
Lain
Beberapa bakteri membutuhkan konsentrasi garam yang
cukup tinggi didalam suatu medium pertumbuhannya. Bakteri jenis ini, disebut
dengan halofilik. Halofilik obligat, adalah kelompok bakteri yang mensyaratkan
adanya konsentrasi garam NaCl yang tinggi untuk pertumbuhannya. Halofilik
fakultatif adalah kelompok bakteri yang dapat tumbuh dalam larutan garam NaCl
tetapi tidak mensyaratkan.
Kelompok bakteri tertentu, membutuhkan cahaya untuk
pertumbuhannya (khusus bakteri fotosintetik seperti bakteri sulfur
hijau,bakteri sulfur ungu,dan bakteri nonsulfur ungu). Bakteri-bakteri tersebut
memiliki klorofil yang mampu mengabsorpsi energi matahari untuk proses
fermentasinya.
4. Metode
Kultivasi Bakteri
Untuk memperoleh kultur murni, maka dalam kultivasi
(penanaman) bakteri di laboratorium, dilakukan metode penanaman tertentu.
Metode-metode kultivasi yang dapat diterapkan dalam upaya memperoleh kultur
murni ,adalah : metode goresan (streaking method), metode tuang (pour
plate).Metode goresan dilakukan dengan menggoreskan sel-sel bakteri dengan
menggunakan ose pada media padat di dalam
cawan petri, atau media padat miring di dalam tabung.
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Pipet
tetes, 1 buah
b. Cawan
petri, 1 pasang
c. Bunsen,
1 buah
d. Oase,
1 buah
e. Korek
api, 1 buah
f. Inkubator,
1 buah
g. Spidol,
1 buah
2. Bahan
a. Larutan
Nutrien Agar (NA)
b. Air
sumurterbuka
c. Tissue
d. Label
nama
D. Cara Kerja
1. Dikeringkan
permukaan luar cawan petri menggunakan tissue
2. Dibuat
garis kuadran pada bagian bawah cawan petri dengan menggunakan spidol dan
kertas label.
3. Dihomogenkansampel
air sumur agar tercampur merata.
4. Disterilkan
oase yang akan digunakan untuk mengambil sampel air sumur.
5. Digoreskn
oase pada kuadran I sampai kuadran IV dengan goresan yang semakin lama semakin
merenggang.
6. Dimasukkan
cawan petri yang telah berisi sampel, kemudian diletakkan kedalam inkubator
dengan suhu 37oC selama 48 jam.
7. Lalu
cawan petri diambil dari inkubator,difoto dan diamati.
E. Hasil Pengamatan
Gambar koloni
bakteri setelah dikultivasi dengna metode gores (steak plate method)
F.
Pembahasan
Pada
praktikum kali ini menggunakan media Nutrien Agar (NA) yang berfungsi sebagai
media didalam penanaman bakteri. Medium NA mengandung nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri. Praktikum ini merupakan praktikum tentang
penanaman mikroba dengan metode streaking metho data metode gores. Metode
goresan dilakukan dengan menggoreskan sel-sel bakteri dengan menggunakan oase
pada media padat di dalam cawan petri
guna mendapatkan koloni terpisah.
Praktikum
ini menggunakan sampel berupa air sumur terbuka yang diambil pada lokasi
perjuangan 3, sampel diambil menggunakan labu erlenmayaer. Sebelum digunakan
alat yang dipakai harus dalam keadaan steril, guna menghindar dari
terkontaminasi kuman dari udara sekitar. Nutrient agar yang telah disterilkan dimasukkan
kedalam cawan petri sebanyak 24 ml kemudian setelah membeku, digoreskan kuman
sampel dengan menggunakan oase yang telah disterilkan terlebih dahulu, dan
dalam proses penggoresan harus dalam kondisi dekat dengan Bunsen ataua api agar
tetap terhindar dari kontaminasi yang akan menyebabkan kerusakan atau ketidak
validtan percobaan yang dilakukan.
Pada
media agar penggoresan dilakukan dengan formasi zig zag dimulai dari kolom
pertama hingga kolom keempat atau terakhir, dengan keadaan goresan yang rapat
kemudian agak renggang hingga renggang pada kolom terakhir. Dan harus
bersambung satu dengan yang lainnya. Percobaan ini dilakukan guna mendapatkan
sampel koloni terpisah.
G. Kesimpulan
Dari percoban di atas dapat disimpulkan bahwa pada
sampel air sumur tebuka terdapat koloni bakteri dalam jumlah sedikit,percobaan
tersebut dilakukan dengan menggunakan
metode gores (streaking method) yang telah mengalami inkubasi selama 48 jam.Dan
dapat dikatakan bahwa air sumurterbuka di perjuangan 3 tersebut telah terkontaminasi
oleh bakteri karena kemungkinan lingkungan yang ada kurang terjaga dan terdapat
pencemaran dari pemukiman warga sekitar.
DAFTAR
PUSTAKA
Boleng,
Didimus Tanah. 2015. BAKTERIOLOGI
Konsep-Konsep Dasar. UMM Press. Malang.
Anonim.
2010. Teknik Gores (Streak). http://documents.tips/documents/Teknik-Gores-(Streak).html.
Diakses pada 05 juni 2016 di Samrinda.
Anonim.
2015. Penanaman Bakteri Teknik Gores.
https://wikipedia,Penanaman-Bakteri-Teknik-Gores.com. /2015/01.com.
Diakses pada 05 juni 2016 di Samrinda.
Anonim, 2016. Panduan Praktikum Mikrobiologi 2016. http://documents. Tips /documents/Panduan-Praktikum-Mikrobiologi-2016. html.
Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma. Diakses pada 05 juni 2016 di Samrinda.
TINN NUTTER POKER TIPS
BalasHapus· titanium trim walmart PEEK FRIDAY GARLIS-1 FUTTER STOCK TIRENS titanium eyeglass frames MEGA powerbook g4 titanium DRIVE, 3-5 PACK, can titanium rings be resized grade 5 titanium TINN NUTTER POKER TIPS. FOR SALE!