Kamis, 28 Desember 2017

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI PERCOBAAN 4 PENANAMAN BAKTERI TEKNIK GORES (STREAK) A. Tujuan Percobaan Mahasiswa dapat mengetahui cara penanaman bakteri dengan metode gores (Streakhing method) B. Dasar Teori 1. Reproduksi Sel Bakteri Bila bakteri diinokulasikan kedalam satu medium pertumbuhan yang optimum, maka dalam waktu sigkat akan terjadi kenaikan jumlah sel yang cukup tinggi. Dalam rentang waktu yang sama, tidak semua bakteri mengalami kenaikan jumlah sel yang sama dalam kondisi medium yang sama. a. Pembelahan Biner Melintang Pembelahan biner adalah suatu proses reproduksi aseksual , setelah pembentukan dinding sel melintang, maka sebuah sel tunggal membelah menjadi dua sel.Masing-masing sel baru tersebut disebut sel anak. Pada proses pembelahan selnya, mengakibatkan terbentuknya dua organisme baru. Pada tumbuhan dan hewan tingkat tinggi (multiseluler), pembagian selnya hanya akan mengakibatkan pertumbuhan individunya. b. Proses lainnya Ada beberapa spesies bakteri yang dapat bereproduksi dengan cara lain yaitu : produksi spora vegetatif, fragmentasi pertumbuhan berfilamen dengan masing-masing fragmen menghasilkan pertumbuhan dan penguncupan. Proses pembelahan sel telah menampakkan perubahan struktur sebagai berikut : 1) Terdapat kenaikan jumlah bahan inti, yang terpisah menjadi dua unit.Masing-masing sel anak mendapat satu unit. 2) Dinding sel dan membran sel tumbuh meluas kedalam sitoplasma pada suatu titik di tengah-tengah sumbuh panjang sel. 3) Pembentukan mesosom menjadi lebih jelas. Mesosom memiliki kaitan dengan pembentukan septum dan juga memungkinkan perpautan dengan daerah inti. Meskipun kuman-kuman tidak mempunyai kumparan miotik,selaput melintang yang terbentuk dapat memisahkan dua kromosom seasal yang terbentuk ,karena replikasi kromosomal. Hal ini terjadi karena melekatnya kromosom pada selaput sel. 2. Waktu Generasi (generation time) Waktu generasi adalah waktu yang dibutuhkn bagi sel untuk membelah diri untuk populasi menjadi dua kali lipat. Semua spesies tidak mempunyai waktu generasi yang sama. Waktu generasi tergantung pada : cukup tidaknya nutrisi, PH, intensitas cahaya, oksigen, air, genetiknya, dan faktor pertumbuhan sel lainnya. Oleh karena itu, jika nutrisi dan faktor pertumbuhan lain berada dalam kondisi yang optimum bagi suatu sel bakteri untuk membelah selnya, maka dala waktu tertentu akan diperoleh populasi bakteri yang cukup banyak. 3. Pertumbuhan Sel Bakteri a. Pengertian Pertumbuhn sel dapat didefinisikan sebagai pertambahan secara teratur semua komponen di dalam sel hidup. Pada organisme multiseluler, yang dimaksud dengan pertumbuhan adalah peningkatan jumlah sel per organisme, di mana ukuran sel juga menjadi lebih besar. Pada organisme multiseluler, pertambahan jumlah sel, tidak diikuti denga pertambahan jumlah organismenya,sedangkan pada organisme uniseluler seperti bakteri,pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel yang berarti juga terjadi pertambahan jumlah organisme / individu. b. Kurva Pertumbuhan Jika suatu sel memiliki waktu generasi 20 menit,berarti sel bakteri tersebut akan memperbanyak diri menjadi dua anak dalam 20menit. Jika sel tersebut diinokulasikan pada suatu media pada kondisi yang optimum untuk pertumbuhannya, maka dalam waktu 48 jam,sel tersebut akan mengalami pembelahan sebanyak 48(60)/20 kali, atau sebanyak 144 generasi.Jumlah sel diperoleh dengan rumus : 2n (2n adalah jumlah akhir sel, n adalah banyaknya generasi atau berapa kali pembelahan terjadi). 1) Fase Adaptasi Pada fase ini bakteri mulai mengadakan adaptasi.Sel belum mengadakan pembelahan. Hal ini disebabkan beberapa enzim mungkin belum disintesis. Jumlah sel tetap, atau berkurang.Lamanya fase ini dipengaruhi oleh beberapa faktor : • Medium dan lingkungan pertumbuhan Jika medium dan lingkungan pertumbuhan sel tersebut seperti sebelumnya, maka tidak perlu adaptasi. Tetapi jika kondisi nutrien dan lingkungan baru sangat berbeda dengan sebelumnya, maka diperlukan waktu penyesuaian untuk mensintesis enzim-enzim yang dibutuhkan untuk metabolisme. • Jumlah inokulum Jumlah awal sel yang semakin tinggi, kan mempercepat fase adaptasi.Fase adaptasi mungkin berjalan lambat, karena : (a) kultur dipindahkan dari medium yang kaya nutrien ke medium yang kaya nutrien ke medium yang kandungan nutriennya terbatas, (b) muatan yang baru terbentuk, (c) kultur yang dipindahkan dari fase statis ke medium baru dengan komposisi sama seperti sebelumnya. 2) Fase Pertumbuhan Awal Setelah melalui fase adaptasi,sel mulai mengadakan pembelahan dengan kecepatan yang masih rendah. Hal ini disebabkan sel baru selesai melakukan penyesuaian atau adaptasi. 3) Fase Eksponensial Fase ini disebut juga fase log (logaritmik). Pada fase ini, terjadi pembelahan sel dengan cepat dan konstan (stabil). Pertambahan jumlahnya mengikuti kurva logaritmik. Sel membutuhkan energi lebih banyak jika dibandingkan denga fase-fase lain. Kecepatan pertumbuhan sel sangat dipengaruhi oleh: PH,nutrien, kelembapan udara. 4) Fase Pertumbuhan Diperlambat Pada fase ini,terjadi pertambahan populasi sel bakteri diperlambat.Hal ini dikarenakan : • Nutrien sudah berkurang (termasuk ketersediaan oksigen) • Adanya hasil metabolisme yang mungkin mungkin bersifat racun bagi pertumbuhan sel. Pada fase ini, terjadi pertumbuhan sel yang tidak stabil,serta sel yang tumbuh jumlahnya lebih besar dari sel yang mati (grafik masih naik). 5) Fase Pertumbuhan stasioner Maksimum Pada fase ini jumlah selnya tetap (jumlah sel yang tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati). Ukuran sel lebih kecil, karena sel tetap membelah meskipun nutrisi berkurang. Zat makanan mulai berkurang dan akan habis. Sel menjadi lebih tahan terhadap keadaan ekstrim. Pada fase ini juga terjadi penumpukan metabolit beracun. Keadaan ini mengakibatkan pertumbuhan sel terhenti sama sekali. 6) Fase Menuju Kematian Pada fase ini sel bakteri mulai mengalami kematian.Hal ini disebabkan : • Nutrien sudah habis • Energi cadangan di dalam sel habis • Zat-zat toksik semakin banyak 7) Fase Kematian Pada fase ini,sel-sel akan mengalami kematian dipercepat.Hal ini disebabkan : nutrien sudah habis, energi cadangan didalam sel sudah habis, peningkatan zat-zat tosksik yang akan meracuni sel-sel bakteri. Gambar 1 :Kurva Pertumbuhan sel bakteri (Didimus,2015) c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Sel Bakteri 1) Nutrisi Semua organisme, termasuk sel bakteri membutuhkan nutrisi. Beberapa hal yang mendasari bakteri untuk memenuhi kebutuhan akan nutrisi, yaitu : • Semua organisme membutuhkan energi • Semua organisme membutuhkan karbon • Semua organisme membutuhkan nitrogen • Semua organisme membutuhkan belerang/sulfur • Semua organisme membutuhkan beberapa unsur logam (Na, Ca, Mg, Zn, Pb, dan Co) • Semua organsme membutuhkan vitamin • Semua organisme membutuhkan air 2) Air Air dibutuhkan untuk perkembangbiakan sel. Kegunaan air untuk sel bakteri adalah untuk : (a) mengisi sitoplasma sel yang merupakan komponen terbesar di dalam sel, (b) sebagai bahan reaktan dalam berbagai reaksi biokimiawi sel bakteri. 3) Kondisi Keasaman (PH) Kondisi kesaman (PH) pertumbuhan untuk kelompok bakteri berkisar antara 6,5-7,5. Beberapa spesies bakteri dapat tumbuh pda suasana sangat asam dan sangat basa (alkalin). Bahan penyangga untuk menjaga atau mempertahankan kondisi PH di dalam suatu media adalah larutan penyangga(contoh : KH2PO4). 4) Suhu Pertumbuhan sel bakteri ,dapat dipengaruhi oleh suhu. Suhu berpengaruh nyata terhadap kerja enzim dan ketahanan struktur sel bakteri. Berdasarkan suhu pertumbuhannya ,bakteri dapat dikelompokkan sebagai berikut : • Bakteri psikrofilik, suhu pertumbuhannya : -5-30oC ;suhu optimum : 10-20oC • Bakteri mesofilik,suhu pertumbuhannya : 10-45oC ; suhu optimum : 20-40oC • Bakteri termofilik,suhu pertumbuhannya : 25-80oC ; suhu optimum : 50-60oC Sel bakteri yang berspora, dapat tahan terhadap perlakuan suhu tinggi. 5) Tersedianya Oksigen (O2) Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, maka bakteri dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok, yaitu : • Anaerob obligat, hanya tumbuh dibawah kondisi tanpa oksigen. Oksigen bersifat toksik bagi sel bakteri kelompok ini. • Anaerob aerotoleran, bakteri yang tidak dapat terbunuh dengan oksigen. Bakteri ini dapat hidup secara optimum pada kondisi tanpa oksigen. • Anaerob fakultatif, bakteri yang mampu tumbuh baik pada kondisi ada oksigen maupun tanpa oksigen. • Aerob obligat, bakteri yang selalu membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya • Organisme mikroaerofilik, tumbuh baik dibawah tekanan oksigen yag rendah; pada suasana yang bertekanan oksigen tinggi akan menghambat pertumbuhannya. 6) Komponen Antimikroba Medium pembiakan sel bakteri yang mengandung antimikroba, dapat menghambat pertumbuhan sel bakteri. Komponen antimikroba yang terdapat pada suatu makanan (medium), dapat melalui salah satu cara-cara berikut : (a) terdapat secara alami didalam suatu bahan makanan, (b) terbentuk selama pengolahan ,jasad renik tumbuh selama fermentasi makanan. 7) Kondisi Lain Beberapa bakteri membutuhkan konsentrasi garam yang cukup tinggi didalam suatu medium pertumbuhannya. Bakteri jenis ini, disebut dengan halofilik. Halofilik obligat, adalah kelompok bakteri yang mensyaratkan adanya konsentrasi garam NaCl yang tinggi untuk pertumbuhannya. Halofilik fakultatif adalah kelompok bakteri yang dapat tumbuh dalam larutan garam NaCl tetapi tidak mensyaratkan. Kelompok bakteri tertentu, membutuhkan cahaya untuk pertumbuhannya (khusus bakteri fotosintetik seperti bakteri sulfur hijau,bakteri sulfur ungu,dan bakteri nonsulfur ungu). Bakteri-bakteri tersebut memiliki klorofil yang mampu mengabsorpsi energi matahari untuk proses fermentasinya. 4. Metode Kultivasi Bakteri Untuk memperoleh kultur murni, maka dalam kultivasi (penanaman) bakteri di laboratorium, dilakukan metode penanaman tertentu. Metode-metode kultivasi yang dapat diterapkan dalam upaya memperoleh kultur murni ,adalah : metode goresan (streaking method), metode tuang (pour plate).Metode goresan dilakukan dengan menggoreskan sel-sel bakteri dengan menggunakan ose pada media padat di dalam cawan petri, atau media padat miring di dalam tabung. C. Alat dan Bahan 1. Alat a. Pipet tetes, 1 buah b. Cawan petri, 1 pasang c. Bunsen, 1 buah d. Oase, 1 buah e. Korek api, 1 buah f. Inkubator, 1 buah g. Spidol, 1 buah 2. Bahan a. Larutan Nutrien Agar (NA) b. Air sumurterbuka c. Tissue d. Label nama D. Cara Kerja 1. Dikeringkan permukaan luar cawan petri menggunakan tissue 2. Dibuat garis kuadran pada bagian bawah cawan petri dengan menggunakan spidol dan kertas label. 3. Dihomogenkansampel air sumur agar tercampur merata. 4. Disterilkan oase yang akan digunakan untuk mengambil sampel air sumur. 5. Digoreskn oase pada kuadran I sampai kuadran IV dengan goresan yang semakin lama semakin merenggang. 6. Dimasukkan cawan petri yang telah berisi sampel, kemudian diletakkan kedalam inkubator dengan suhu 37oC selama 48 jam. 7. Lalu cawan petri diambil dari inkubator,difoto dan diamati. E. Hasil Pengamatan Gambar koloni bakteri setelah dikultivasi dengna metode gores (steak plate method) F. Pembahasan Pada praktikum kali ini menggunakan media Nutrien Agar (NA) yang berfungsi sebagai media didalam penanaman bakteri. Medium NA mengandung nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri. Praktikum ini merupakan praktikum tentang penanaman mikroba dengan metode streaking metho data metode gores. Metode goresan dilakukan dengan menggoreskan sel-sel bakteri dengan menggunakan oase pada media padat di dalam cawan petri guna mendapatkan koloni terpisah. Praktikum ini menggunakan sampel berupa air sumur terbuka yang diambil pada lokasi perjuangan 3, sampel diambil menggunakan labu erlenmayaer. Sebelum digunakan alat yang dipakai harus dalam keadaan steril, guna menghindar dari terkontaminasi kuman dari udara sekitar. Nutrient agar yang telah disterilkan dimasukkan kedalam cawan petri sebanyak 24 ml kemudian setelah membeku, digoreskan kuman sampel dengan menggunakan oase yang telah disterilkan terlebih dahulu, dan dalam proses penggoresan harus dalam kondisi dekat dengan Bunsen ataua api agar tetap terhindar dari kontaminasi yang akan menyebabkan kerusakan atau ketidak validtan percobaan yang dilakukan. Pada media agar penggoresan dilakukan dengan formasi zig zag dimulai dari kolom pertama hingga kolom keempat atau terakhir, dengan keadaan goresan yang rapat kemudian agak renggang hingga renggang pada kolom terakhir. Dan harus bersambung satu dengan yang lainnya. Percobaan ini dilakukan guna mendapatkan sampel koloni terpisah. G. Kesimpulan Dari percoban di atas dapat disimpulkan bahwa pada sampel air sumur tebuka terdapat koloni bakteri dalam jumlah sedikit,percobaan tersebut dilakukan dengan menggunakan metode gores (streaking method) yang telah mengalami inkubasi selama 48 jam.Dan dapat dikatakan bahwa air sumurterbuka di perjuangan 3 tersebut telah terkontaminasi oleh bakteri karena kemungkinan lingkungan yang ada kurang terjaga dan terdapat pencemaran dari pemukiman warga sekitar.




LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI
PERCOBAAN 4
PENANAMAN BAKTERI TEKNIK GORES (STREAK)

A.    Tujuan Percobaan
Mahasiswa dapat mengetahui cara penanaman bakteri dengan metode gores (Streakhing method)

B.     Dasar Teori
1.      Reproduksi Sel Bakteri
Bila bakteri diinokulasikan kedalam satu medium pertumbuhan yang optimum, maka dalam waktu sigkat akan terjadi kenaikan jumlah sel yang cukup tinggi. Dalam rentang waktu yang sama, tidak semua bakteri mengalami kenaikan jumlah sel yang sama dalam kondisi medium yang sama.
a.       Pembelahan Biner Melintang
Pembelahan biner adalah suatu proses reproduksi aseksual , setelah pembentukan dinding sel melintang, maka sebuah sel tunggal membelah menjadi dua sel.Masing-masing sel baru tersebut disebut sel anak.
Pada proses pembelahan selnya, mengakibatkan terbentuknya dua organisme baru. Pada tumbuhan dan hewan tingkat tinggi (multiseluler), pembagian selnya hanya akan mengakibatkan pertumbuhan individunya.
b.      Proses lainnya
Ada beberapa spesies bakteri yang dapat bereproduksi dengan cara lain yaitu : produksi spora vegetatif, fragmentasi pertumbuhan berfilamen dengan masing-masing fragmen menghasilkan pertumbuhan dan penguncupan.
Proses pembelahan sel telah menampakkan perubahan struktur sebagai berikut :
1)      Terdapat kenaikan jumlah bahan inti, yang terpisah menjadi dua unit.Masing-masing sel anak mendapat satu unit.
2)      Dinding sel dan membran sel tumbuh meluas kedalam sitoplasma pada suatu titik di tengah-tengah sumbuh panjang sel.
3)      Pembentukan mesosom menjadi lebih jelas. Mesosom memiliki kaitan dengan pembentukan septum dan juga memungkinkan perpautan dengan daerah inti. Meskipun kuman-kuman tidak mempunyai kumparan miotik,selaput melintang yang terbentuk dapat memisahkan dua kromosom seasal yang terbentuk ,karena replikasi kromosomal. Hal ini terjadi karena melekatnya kromosom pada selaput sel.
2.      Waktu Generasi (generation time)
Waktu generasi adalah waktu yang dibutuhkn bagi sel untuk membelah diri untuk populasi menjadi dua kali lipat. Semua spesies tidak mempunyai waktu generasi yang sama.
Waktu generasi tergantung pada : cukup tidaknya nutrisi, PH, intensitas cahaya, oksigen, air, genetiknya, dan faktor pertumbuhan sel lainnya. Oleh karena itu, jika nutrisi dan faktor pertumbuhan lain berada dalam kondisi yang optimum bagi suatu sel bakteri untuk membelah selnya, maka dala waktu tertentu akan diperoleh populasi bakteri yang cukup banyak.

3.      Pertumbuhan Sel Bakteri
a.       Pengertian
Pertumbuhn sel dapat didefinisikan sebagai pertambahan secara teratur semua komponen di dalam sel hidup. Pada organisme multiseluler, yang dimaksud dengan pertumbuhan adalah peningkatan jumlah sel per organisme, di mana ukuran sel juga menjadi lebih besar. Pada organisme multiseluler, pertambahan jumlah sel, tidak diikuti denga pertambahan jumlah organismenya,sedangkan pada organisme uniseluler seperti bakteri,pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel yang berarti juga terjadi pertambahan jumlah organisme / individu.

b.      Kurva Pertumbuhan
Jika suatu sel memiliki waktu generasi 20 menit,berarti sel bakteri tersebut akan memperbanyak diri menjadi dua anak dalam 20menit. Jika sel tersebut diinokulasikan pada suatu media pada kondisi yang optimum untuk pertumbuhannya, maka dalam waktu 48 jam,sel tersebut akan mengalami pembelahan sebanyak 48(60)/20 kali, atau sebanyak 144 generasi.Jumlah sel diperoleh dengan rumus : 2n (2n adalah jumlah akhir sel, n adalah banyaknya generasi atau berapa kali pembelahan terjadi).
1)      Fase Adaptasi
Pada fase ini bakteri mulai mengadakan adaptasi.Sel belum mengadakan pembelahan. Hal ini disebabkan beberapa enzim mungkin belum disintesis. Jumlah sel tetap, atau berkurang.Lamanya fase ini dipengaruhi oleh beberapa faktor :
·           Medium dan lingkungan pertumbuhan
Jika medium dan lingkungan pertumbuhan sel tersebut seperti sebelumnya, maka tidak perlu adaptasi. Tetapi jika kondisi nutrien dan lingkungan baru sangat berbeda dengan sebelumnya, maka diperlukan waktu penyesuaian untuk mensintesis enzim-enzim yang dibutuhkan untuk metabolisme.
·           Jumlah inokulum
Jumlah awal sel yang semakin tinggi, kan mempercepat fase adaptasi.Fase adaptasi mungkin berjalan lambat, karena : (a) kultur dipindahkan dari medium yang kaya nutrien ke medium yang kaya nutrien ke medium yang kandungan nutriennya terbatas, (b) muatan yang baru terbentuk, (c) kultur yang dipindahkan dari fase statis ke medium baru dengan komposisi sama seperti sebelumnya.
2)      Fase Pertumbuhan Awal
Setelah melalui fase adaptasi,sel mulai mengadakan pembelahan dengan kecepatan yang masih rendah. Hal ini disebabkan sel baru selesai melakukan penyesuaian atau adaptasi.
3)      Fase Eksponensial
Fase ini disebut juga fase log (logaritmik). Pada fase ini, terjadi pembelahan sel dengan cepat dan konstan (stabil). Pertambahan jumlahnya mengikuti kurva logaritmik. Sel membutuhkan energi lebih banyak jika dibandingkan denga fase-fase lain. Kecepatan pertumbuhan sel sangat dipengaruhi oleh: PH,nutrien, kelembapan udara.
4)      Fase Pertumbuhan Diperlambat
Pada fase ini,terjadi pertambahan populasi sel bakteri diperlambat.Hal ini dikarenakan :
·      Nutrien sudah berkurang (termasuk ketersediaan oksigen)
·      Adanya hasil metabolisme yang mungkin mungkin bersifat racun bagi pertumbuhan sel.
Pada fase ini, terjadi pertumbuhan sel yang tidak stabil,serta sel yang tumbuh jumlahnya lebih besar dari sel yang mati (grafik masih naik).

5)      Fase Pertumbuhan stasioner Maksimum
Pada fase ini jumlah selnya tetap (jumlah sel yang tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati). Ukuran sel lebih kecil, karena sel tetap membelah meskipun nutrisi berkurang. Zat makanan mulai berkurang dan akan habis.
Sel menjadi lebih tahan terhadap keadaan ekstrim. Pada fase ini juga terjadi penumpukan metabolit beracun. Keadaan ini mengakibatkan pertumbuhan sel terhenti sama sekali.
6)      Fase Menuju Kematian
Pada fase ini sel bakteri mulai mengalami kematian.Hal ini disebabkan :
·      Nutrien sudah habis
·      Energi cadangan di dalam sel habis
·      Zat-zat toksik semakin banyak
7)      Fase Kematian
Pada fase ini,sel-sel akan mengalami kematian dipercepat.Hal ini disebabkan : nutrien sudah habis, energi cadangan didalam sel sudah habis, peningkatan zat-zat tosksik yang akan meracuni sel-sel bakteri.
Gambar 1 :Kurva Pertumbuhan sel bakteri (Didimus,2015)

c.       Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Sel Bakteri
1)      Nutrisi
Semua organisme, termasuk sel bakteri membutuhkan nutrisi. Beberapa hal yang mendasari bakteri untuk memenuhi kebutuhan akan nutrisi, yaitu :
·      Semua organisme membutuhkan energi
·      Semua organisme membutuhkan karbon
·      Semua organisme membutuhkan nitrogen
·      Semua organisme membutuhkan belerang/sulfur
·      Semua organisme membutuhkan beberapa unsur logam (Na, Ca, Mg, Zn, Pb, dan Co)
·      Semua organsme membutuhkan vitamin
·      Semua organisme membutuhkan air
2)      Air
Air dibutuhkan untuk perkembangbiakan sel. Kegunaan air untuk sel bakteri adalah untuk : (a) mengisi sitoplasma sel yang merupakan komponen terbesar di dalam sel, (b) sebagai bahan reaktan dalam berbagai reaksi biokimiawi sel bakteri.
3)      Kondisi Keasaman (PH)
Kondisi kesaman (PH) pertumbuhan untuk kelompok bakteri berkisar antara 6,5-7,5. Beberapa spesies bakteri dapat tumbuh pda suasana sangat asam dan sangat basa (alkalin).
Bahan penyangga untuk menjaga atau mempertahankan kondisi PH di dalam suatu media adalah larutan penyangga(contoh : KH2PO4).
4)      Suhu
Pertumbuhan sel bakteri ,dapat dipengaruhi oleh suhu. Suhu berpengaruh nyata terhadap kerja enzim dan ketahanan struktur sel bakteri.
Berdasarkan suhu pertumbuhannya ,bakteri dapat dikelompokkan sebagai berikut :
·      Bakteri psikrofilik, suhu pertumbuhannya : -5-30oC ;suhu optimum : 10-20oC
·      Bakteri mesofilik,suhu pertumbuhannya : 10-45oC ; suhu optimum : 20-40oC
·      Bakteri termofilik,suhu pertumbuhannya : 25-80oC ; suhu optimum : 50-60oC

Sel bakteri yang berspora, dapat tahan terhadap perlakuan suhu tinggi.
5)      Tersedianya Oksigen (O2)
Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, maka bakteri dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok, yaitu :
·      Anaerob obligat, hanya tumbuh dibawah kondisi tanpa oksigen. Oksigen bersifat toksik bagi sel bakteri kelompok ini.
·      Anaerob aerotoleran, bakteri yang tidak dapat terbunuh dengan oksigen. Bakteri ini dapat hidup secara optimum pada kondisi tanpa oksigen.
·      Anaerob fakultatif, bakteri yang mampu tumbuh baik pada kondisi ada oksigen maupun tanpa oksigen.
·      Aerob obligat, bakteri yang selalu membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya
·      Organisme mikroaerofilik, tumbuh baik dibawah tekanan oksigen yag rendah; pada suasana yang bertekanan oksigen tinggi akan menghambat pertumbuhannya.
6)      Komponen Antimikroba
Medium pembiakan sel bakteri yang mengandung antimikroba, dapat menghambat pertumbuhan sel bakteri. Komponen antimikroba yang terdapat pada suatu makanan (medium), dapat melalui salah satu cara-cara berikut : (a) terdapat secara alami didalam suatu bahan makanan, (b) terbentuk selama pengolahan ,jasad renik tumbuh selama fermentasi makanan.
7)      Kondisi Lain
Beberapa bakteri membutuhkan konsentrasi garam yang cukup tinggi didalam suatu medium pertumbuhannya. Bakteri jenis ini, disebut dengan halofilik. Halofilik obligat, adalah kelompok bakteri yang mensyaratkan adanya konsentrasi garam NaCl yang tinggi untuk pertumbuhannya. Halofilik fakultatif adalah kelompok bakteri yang dapat tumbuh dalam larutan garam NaCl tetapi tidak mensyaratkan.
Kelompok bakteri tertentu, membutuhkan cahaya untuk pertumbuhannya (khusus bakteri fotosintetik seperti bakteri sulfur hijau,bakteri sulfur ungu,dan bakteri nonsulfur ungu). Bakteri-bakteri tersebut memiliki klorofil yang mampu mengabsorpsi energi matahari untuk proses fermentasinya.

4.      Metode Kultivasi Bakteri
Untuk memperoleh kultur murni, maka dalam kultivasi (penanaman) bakteri di laboratorium, dilakukan metode penanaman tertentu. Metode-metode kultivasi yang dapat diterapkan dalam upaya memperoleh kultur murni ,adalah : metode goresan (streaking method), metode tuang (pour plate).Metode goresan dilakukan dengan menggoreskan sel-sel bakteri dengan menggunakan ose pada media padat di dalam  cawan petri, atau media padat miring di dalam tabung.















C.  Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Pipet tetes, 1 buah
b.      Cawan petri, 1 pasang
c.       Bunsen, 1 buah
d.      Oase, 1 buah
e.       Korek api, 1 buah
f.       Inkubator, 1 buah
g.      Spidol, 1 buah

2.      Bahan
a.       Larutan Nutrien Agar (NA)
b.      Air sumurterbuka
c.       Tissue
d.      Label nama
















D.  Cara Kerja
1.      Dikeringkan permukaan luar cawan petri menggunakan tissue
2.      Dibuat garis kuadran pada bagian bawah cawan petri dengan menggunakan spidol dan kertas label.
3.      Dihomogenkansampel air sumur agar tercampur merata.
4.      Disterilkan oase yang akan digunakan untuk mengambil sampel air sumur.
5.      Digoreskn oase pada kuadran I sampai kuadran IV dengan goresan yang semakin lama semakin merenggang.
6.      Dimasukkan cawan petri yang telah berisi sampel, kemudian diletakkan kedalam inkubator dengan suhu 37oC selama 48 jam.
7.      Lalu cawan petri diambil dari inkubator,difoto dan diamati.

E.  Hasil Pengamatan
Gambar koloni bakteri setelah dikultivasi dengna metode gores (steak plate method)










F.   Pembahasan
Pada praktikum kali ini menggunakan media Nutrien Agar (NA) yang berfungsi sebagai media didalam penanaman bakteri. Medium NA mengandung nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri. Praktikum ini merupakan praktikum tentang penanaman mikroba dengan metode streaking metho data metode gores. Metode goresan dilakukan dengan menggoreskan sel-sel bakteri dengan menggunakan oase pada media padat di dalam  cawan petri guna mendapatkan koloni terpisah.
Praktikum ini menggunakan sampel berupa air sumur terbuka yang diambil pada lokasi perjuangan 3, sampel diambil menggunakan labu erlenmayaer. Sebelum digunakan alat yang dipakai harus dalam keadaan steril, guna menghindar dari terkontaminasi kuman dari udara sekitar. Nutrient agar yang telah disterilkan dimasukkan kedalam cawan petri sebanyak 24 ml kemudian setelah membeku, digoreskan kuman sampel dengan menggunakan oase yang telah disterilkan terlebih dahulu, dan dalam proses penggoresan harus dalam kondisi dekat dengan Bunsen ataua api agar tetap terhindar dari kontaminasi yang akan menyebabkan kerusakan atau ketidak validtan percobaan yang dilakukan.
Pada media agar penggoresan dilakukan dengan formasi zig zag dimulai dari kolom pertama hingga kolom keempat atau terakhir, dengan keadaan goresan yang rapat kemudian agak renggang hingga renggang pada kolom terakhir. Dan harus bersambung satu dengan yang lainnya. Percobaan ini dilakukan guna mendapatkan sampel koloni terpisah.






G. Kesimpulan
Dari percoban di atas dapat disimpulkan bahwa pada sampel air sumur tebuka terdapat koloni bakteri dalam jumlah sedikit,percobaan tersebut  dilakukan dengan menggunakan metode gores (streaking method) yang telah mengalami inkubasi selama 48 jam.Dan dapat dikatakan bahwa air sumurterbuka di perjuangan 3 tersebut telah terkontaminasi oleh bakteri karena kemungkinan lingkungan yang ada kurang terjaga dan terdapat pencemaran dari pemukiman warga sekitar.
 


DAFTAR PUSTAKA


Boleng, Didimus Tanah. 2015. BAKTERIOLOGI Konsep-Konsep Dasar. UMM Press. Malang.

Anonim. 2010. Teknik Gores (Streak). http://documents.tips/documents/Teknik-Gores-(Streak).html. Diakses pada 05 juni 2016 di Samrinda.

Anonim. 2015. Penanaman Bakteri Teknik Gores. https://wikipedia,Penanaman-Bakteri-Teknik-Gores.com. /2015/01.com. Diakses pada 05 juni 2016 di Samrinda.

Anonim, 2016. Panduan Praktikum Mikrobiologi 2016. http://documents. Tips /documents/Panduan-Praktikum-Mikrobiologi-2016. html. Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Diakses pada 05 juni 2016 di Samrinda.


1 komentar: